Selasa, 15 Mei 2012

Gedung Belanda Bernama Rumah Sakit


Disini aku belajar
Meramu sepi menjadi madu

Aku menjadi anyir darah
Yang menyusup dalam lubang kapiler jarum suntik
Kusaksikan harapanku berenang
Diantara himpitan eritrosit
Disini aku belajar tentang rasa sakit dari sebilah pembuluh darah


Aku menjadi bubur-bubur hambar dalam nampan
Pucat pasi
Dengan kepasrahan menerima kasarnya adukan sendok
Lalu dimuntahkan
Disini aku belajar tentang keikhlasan dari semangkuk bubur pucat pasi

Aku menjadi rasa gatal
Menyusup kebalik selapis tipisnya kulit
Setiap malam dirayapinya tiap jengkal kulit tanpa terkecuali
Sekalipun kasarnya tangan bahkan pukulan harus diterima
Tetap tak bergeming
Disini aku belajar kegigihan dari sebuah rasa gatal

Aku menyelinap diantara lantai
Menyeksamai peluh yang menetes
Merasakan lelah yang menjalar pada gagang sapu juga kain pel
Dan terhibur dengan suguhan senyum yang tetap mekar
Disini aku belajar tentang kerja keras, dari…
entah dari siapa, tak pernah kuketahui namanya
Dia datang padaku setiap pagi
Menghadiahkan untukku lantai yang bersih dan harum
Lalu pulang dengan membawa sekarung terimakasih pemberianku

Aku menyusup diantara piring dan nampan
Merasakan aroma telaten yang kental
Menyeruak diantara bubur hambar atau kukusan tahu
Sekali waktu terselip bersama satu sendok besar sup
Atau tertinggal pada sepotong semangka, pun pada manisnya puding buah
Seluruhnya dihadiahkan padaku
Dalam tetapnya waktu, tanpa jemu
Kuterka dari senyum yang masih sanggup diramu
Disini aku belajar tentang kesetiaan, dari…
entah dari siapa, tak pernah kuketahui namanya
Dia datang setiap pagi, siang, dan sore hari
Sekedar memastikan aku tidak diserang kelaparan

Aku memotret renyahnya tawa dari pembaringanku
Menyelami indahnya ceria ditengah hari yang sarat gulana
Mereguk manisnya kisah disela bosan yang meraja
Kerusakan liver menjadi miliknya
Namun semua seolah tak ada beda baginya
Dengan murah hati dibagikannya rasa bahagia untukku
Aku belajar tentang ketegaran dan kemandirian
Dari dia yang berbaring di samping ranjangku
Pun dia menitipkan sebungkus rasa optimis di saku bajuku
Dititipkannya pula satu kotak besar kepedulian

Disini aku tahu bahwa bahagia itu adalah berbagi

Aku menemui Tuhan
Kusampaikan terimakasih pada-Nya
Aku menjadi mahasiswa paling bahagia
DiizinkanNya mereguk kuliah disini
Usai kuliah ini tak ada selembar ijazah memang
Namun selembar hati bertuliskan kearifan dan keikhlasan akan membersamai hidupku
Kuharap begitu
senantiasa begitu


RS Dustira, 15 Mei 2012
~Icha Planifolia~

(Hari kelima…)

2 komentar:

  1. teteeeehh msuk rs? positif hepatitis A??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nginep di hotel Dustira...hehe
      belum tahu hepatitis apa...kmren baru cek HbSAg...negatif hepatitis B
      hasil cek hepatitis A atau bukannya baru keluar hari ini katanya... :)
      Doanya ya...

      Hapus