Sabtu, 02 Juni 2012

Buku Bulan Mei

Sebenarnya saya terinspirasi dari seorang kawan, saya mengenalnya setelah bergabung dengan Komunitas Anak Muda Bikin Buku, meskipun belum pernah bertatap muka memang. Tersebab kawan yang satu ini tinggal di Malang. Maka pada awal coretan saya ini, saya haturkan terimakasih terlebih dahulu pada Kang Muhammad Rasyid Ridho. Saya terinspirasi untuk tegas menetapkan target membaca, lalu membuat review singkat. Kang Ridho (kata beliau cukup sapa demikian), rutin membuat postingan di blog-nya setiap bulan mengenai buku yang rampung dibaca bulan tersebut. Kali ini saya mengikuti jejaknya. Semoga ada manfaat yang dapat kita ambil. :)

Nah, inilah buku yang saya baca selama bulan Mei :


1. 23 Episentrum (Adenita Priambodo)
Sebuah novel yang mengisahkan tiga orang anak muda : Matari, Awan, dan Prama. Memaparkan perjalanan sebuah pencarian. Pencarian impian. Pencarian hal yanng sejatinya merupakan panggilan hidup. Melalui lika-liku kisah ketiga pemuda tadi, Mbak Adenita berhasil menyadarkan saya untuk tegas memperjuangkan hal yang saya sungguh-sungguh cintai. Novel ini sangat layak dibaca bagi teman-teman yang merasa sedang dalam kerasnya perjuangan hidup atau teman-teman yang belum menemukan "calling" dalam hidupnya.

2. Suplemen 23 Episentrum (Adenita Priambodo)
Ini merupakan sebuah kisah nyata yang dibagikan oleh 23 orang. 23 orang dengan berbagai latar belakang. Mulai dari seorang gadis yang menyelesaikan pendidikan S2 di Inggris kemudian terpanggil untuk mengajar di sekolah menengah pertama, dan bertahan dengan gaji guru honorer, meskipun ia berasal dari keluarga mapan. Kemudian tentang pemuda yang hobi nongkrong di kafe, sampai akhirnya sukses mendirikan bisnis bermula dari hobi tersebut, sebut saja kafe Bober di Jalan Riau (Bandung) yang kini dimiliki pemuda tersebut. Dan masih ada 21 kisah lain yang (bagi saya) membawa kita untuk berkontemplasi, memetakan hidup kita. Dan mewujudkan "peta" tersebut.

3. Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Dee)
Niat awal saya membaca buku ini adalah ingin mempelajari bagaimana seorang Mbak Dewi Lestari menulis. Dan ternyata sebelum sampai ke Partikel (buku keempat dari rangkaian Supernova), buku pertama ini sungguh membuat saya berdecak kagum. Dan semakin membuat saya bersemangat membaca, sebab luasnya wawasan Dee memang tumpah ruah dalam tulisannya. Bagaimana cara memperluas wawasan? Tentu salah satunya dengan melahap banyak buku. Kisah dalam Novel itu sendiri? Seru sekali jika langsung membacanya... :)



4. TE-WE (Travel Writer), Being Traveler Being Writer (Gol A Gong)
Usai membaca buku ini saya ingin berkata "WOW!" dan sedikit salto. :)
Mas Gong yang lebih suka disebut traveler atau backpacker dan memilih menjadi travel writer itu, bongkar "dapur" di buku ini. Di buka habis tips dan trik untuk menjadi travel writer. Salah satu impian yang tersimpan rapi dalam memori otak bawah sadar saya adalah being travel writer, so membaca buku ini serasa menemukan oase ditengah gurun pasir, atau serasa berhasil mencapai Ranu Kumbolo saat mendaki Semeru. :) (Padahal belum pernah sampai Ranu Kumbolo..hehe). Jadi, bagi teman-teman yang sangat suka traveling atau backpacking, buku ini akan membuat semuanya lebih bermakna. Bacalah! :) 



5. Melepas Dahaga dengan Cawan Tua (Topik Mulyana)
Sebuah buku yang berisi kisah islam klasik untuk generasi modern. Hikmah sungguh sangat berserakan dalam buku ini. Saya sempat menuliskan salah satu kisah dalam buku tersebut dalam postingan sebelumnya, bisa dilihat disini. Bagaimana kembali mentafakuri kisah Nabi Yusuf, Sayyidina Umar, atau Imam dalam mazhab fiqih, serta kisah lain, dan kesemuanya dituangkan dengan cara yang begitu dekat dengan kehidupan kita. Sungguh sebuah pencerahan.



6. Dari Senja Ke Malam (Lutfi Mardiansyah dan Tirena Oktaviani)
Buku yang berisi dua album puisi ini sungguh sulit untuk di gambarkan (karena luar biasa-menurut saya-). Karya Tirena dengan diksi yang padat, terkadang sangat singkat, sehingga menjadi tantangan untuk menyingkap makna di balik puisi tersbut. Karya Lutfi Mardiansyah pun tak kalah menantang, puisi-puisinya cenderung panjang, sehingga butuh keseriusan untuk mengungkap maknanya. Keseluruhannya tentang cinta. Cinta kepada sesama, kepada Tuhan, kepada orang tua, kepada pasangan, semuanya tentang cinta. Termasuk buku ini terbit karena kecintaan pada sastra. :)

7. Sunrise Serenade (Dian Syarief & Sundea)
Merupakan sebuah memoar dari seorang odapus. Berkawan dengan lupus dengan segala konsekuensi yang tak dapat dihindari : abses otak, menderita low vision, hingga rahim yang harus diangkat. Inilah rangkaian kisah nyata tentang semangat hidup yang tak pernah padam. Tentang menyikapi takdir Tuhan dengan ekspresi terbaik, juga kecintaan serta kepedulian kepada sesama. Jangan merasa heran ketika membacanya barangkali sesekali air mata tiba-tiba terjun bebas. Kemudian setelah membacanya barangkali sedikit "tertampar", tersebab diri yang tak pandai bersyukur. Bacalah, Kawan (insya Allah) ini akan sangat bermanfaat!


Itulah buku yang tuntas saya baca. Dan sebuah buku yang saya baca perlahan-lahan hingga belum saya tuntaskan. Sebuah buku 'how to' (saya suka menyebutnya begitu), bagaimana mengubah kelemahan menjadi kekuatan, begitu yang diajarkan buku tersebut. Saya membacanya perlahan, dengan belajar mengaplikasikannya perlahan. Buku Sang Pengubah Mitos karya guru yang saya hormati : M. Iqbal Dawami. :) 



Itu buku yang saya baca sepanjang bulan Mei (diluar text book dan jurnal ilmiah tentunya :) ), apa saja buku yang kau baca, Kawan?


Rumahku Surgaku, 2 Juni 2012
~Icha Planifolia~


4 komentar:

  1. ke..ke...ke..keren...
    bulan mei baca Hamsad Rangkuti (panggilan Rasul) sama Putu Fajar Arcana (samsara) sampai hafidz ajah sayah mah.. hoho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya malah belum baca itu Bu Dosen...
      PR nih :)

      Hapus
  2. Sugoooooiiiiii..........
    Menginspirasi ^_^d

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...
      Mari bulan Juni kita banyak baca dan menebar manfaat lebih banyak lagi.. ^_^

      Hapus