Kita mungkin sempat menjumpai orang yang ditakdirkan Tuhan tak bisa menggerakan salah satu bagian tubuhnya -lumpuh- misal : kaki. Kemudian seiring berjalannya waktu, kaki tersebut menjadi mengecil. Sebagian mungkin bertanya, mengapa bisa demikian?
Pada contoh kasus seseorang yang lumpuh lalu kakinya mengecil, inilah yang disebut dengan atropi. Atropi ini adalah respon adapatasi tubuh kita yang (Subhanallah) sudah disiapkan sedemikian rupa oleh Sang Pencipta.
Ada empat respon adaptasi yang dimiliki tubuh kita. Pertama, yang telah disebutkan di atas, yaitu Atropi atau pengecilan ukuran sel atau jaringan tubuh. Hal itu dapat terjadi karena jarangnya sel atau jaringan tersebut digunakan.
Kedua dikenal dengan Hipertropi. Ini adalah respon adaptasi yang berlawanan dengan atropi. Artinya hipertropi ini merupakan peningkatan ukuran sel atau jaringan. Nah, hipertropi ini ada beberapa macam. Ada yang sehat ada juga yang merupakan efek dari penyakit tertentu.
Jenis hipertropi yang pertama adalah Hipertropi Fisiologis. Gambar di bawah ini adalah contohnya :
Hipertropi fisiologis adalah jenis hipertropi yang sehat. Peningkatan ukuran sel atau jaringan tubuh terjadi karena latihan atau olahraga.
Jenis hipertropi yang lain adalah Hipertropi Patologi dan Hipertropi Compensatory.
Mungkin kita sering menemukan orang yang mengidap penyakit jantung kerap kali mengalami sakit dada/sesak. Hal tersebut terjadi karena ada pembesaran ukuran bilik kiri jantung (Inilah salah satu contoh hipertropi patologi). Umumnya kan orang yang sakit jantung itu diawali dengan mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi), ketika tekanan darah tinggi maka jantung (bilik kiri) harus memompa darah lebih keras. Kerasnya aktivitas bilik kiri jantung ini menyebabkan ukurannya membesar. Pada akhirnya mendesak paru-paru (posisi jantung dan paru-paru deketan kan ya... :) ). Yang terjadi setelah itu sudah dapat diduga, yaitu sesak nafas atau sakit dada.
Kemudian kita juga mungkin pernah menjumpai orang yang karena hal tertentu ginjalnya harus 'diangkat' satu buah. Sehingga orang tersebut bertahan hidup dengan satu ginjal. Pada kondisi demikian ginjal yang tinggal satu ini akan bekerja keras karena harus menggantikan peran ginjal 'pasangannya' yang sudah tidak ada. Sangat mungkin sekali ginjal yang tersisa itu akan membesar. Kondisi yang terjadi dimana suatu jaringan membesar karena aktivitasnya menggantikan jaringan lain yang mati/tidak ada disebut Hipertropi Compensatory.
Ini masih permulaan teman, banyak hal bermanfaat lain yang dapat diperoleh dengan mengetahui respon-respon adaptasi ini. Termasuk respon adaptasi apa ya yang diberikan tubuh jika mengalir asap rokok pada slauran nafas? Kita akan pelajari bersama di-postingan berikutnya... :)
Kamar Sunyi, 21 Maret 2012
00.02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar