Sebut
saja namanya Gadis (18), menurut ibunya Gadis adalah anak yang sangat polos.
Lingkup pergaulannya hanya dengan teman
sekitar rumahnya. Gadis mengira bahwa geng motor adalah komunitas yang akan
bisa menjadi tempatnya mengaktualisasikan diri dan mengisi waktu luang. Maka,
ketika diajak untuk bergabung dengan salah satu geng motor, Gadis sama sekali
tidak keberatan. Tentu saja Gadis tidak pernah menduga bahwa nasib naas
menantinya. Dengan dalih “ospek” jika ingin menjadi anggota resmi geng motor
tersebut, Gadis harus merelakan keperawanannya direnggut oleh empat orang
anggota geng motor secara bergantian.
Tampilkan postingan dengan label Share. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Share. Tampilkan semua postingan
Selasa, 18 September 2012
Rabu, 05 September 2012
Hijab
Gambar diambil dari sini |
Sabtu, 09 Juni 2012
Adikku dan Jilbabnya
“Kalau
sudah besar nanti boleh gak aku gak pakai jilbab?”
Bola
mata bening itu masih menunggu. Sang ibu yang diberi pertanyaan tiba-tiba
serupa itu masih menimbang, kiranya jawaban seperti apa yang harus
dikemukakannya pada gadis kecil itu. Dalam balutan seragam putih-merah, rambut
berkeringat dan bau matahari, gadis kecil itu bertanya dengan segenap
kepolosannya.
Sang
ibu akhirnya mengangguk. “Boleh.”, katanya kemudian.
“Betul,
Ma? Aku boleh gak pakai jilbab kalau sudah besar nanti?”, matanya mengerjap, menatap
jilbab sang ibu, menatap bola mata sang ibu, terus begitu bergantian.
Sang
ibu mengangguk sekali lagi, kali ini jauh lebih mantap. “Kalau kata Mama boleh
gak pakai jilbab, hmm…kalau kata Allah gak tahu…”
Gadis
kelas tiga SD itu termenung. Namun berkali-kali ditatapnya sang ibu, tak ada
lagi kalimat meluncur dari sana. Hanya senyum terus terpasang.
***
Minggu, 27 Mei 2012
Dua Sahabat
Sabtu (26/05), hari baru beranjak dhuha, untuk kali kesekian Pak Pos datang ke rumahku. Mengantarkan untukku sebuah paket. Dari waktu ke waktu isi paket itu tetap sama : buku. Saat tidak memungkinkan mengunjungi toko buku seperti beberapa waktu terakhir ini, aku kerap membeli buku secara online. Dan untuk kali kesekian, aku selalu sumringah menerima paket baru. Buku baru. Berarti pintu baru untuk mengunjungi dunia, meraup hikmah, merampungkan cita-cita untuk menjadi perempuan cerdas, istri dan ibu cerdas. Tenggelam di balik banyak buku itu sungguh mencerdaskan.
Kali ini aku berkesempatan menyelami lautan hikmah yang dirawi oleh kang Topik Mulyana. Dalam genggamanku buku "Melepas Dahaga dengan Cawan Tua" sudah tersenyum
Rabu, 21 Maret 2012
Kuasa Tuhan Pada Jaringan Tubuh Kita :) #1
Kita mungkin sempat menjumpai orang yang ditakdirkan Tuhan tak bisa menggerakan salah satu bagian tubuhnya -lumpuh- misal : kaki. Kemudian seiring berjalannya waktu, kaki tersebut menjadi mengecil. Sebagian mungkin bertanya, mengapa bisa demikian?
Pada contoh kasus seseorang yang lumpuh lalu kakinya mengecil, inilah yang disebut dengan atropi. Atropi ini adalah respon adapatasi tubuh kita yang (Subhanallah) sudah disiapkan sedemikian rupa oleh Sang Pencipta.
Ada empat respon adaptasi yang dimiliki tubuh kita. Pertama, yang telah disebutkan di atas, yaitu Atropi atau pengecilan ukuran sel atau jaringan tubuh. Hal itu dapat terjadi karena jarangnya sel atau jaringan tersebut digunakan.
Kedua dikenal dengan Hipertropi. Ini adalah respon adaptasi yang berlawanan dengan atropi. Artinya hipertropi ini merupakan peningkatan ukuran sel atau jaringan. Nah, hipertropi ini ada beberapa macam. Ada yang sehat ada juga yang merupakan efek dari penyakit tertentu.
Jenis hipertropi yang pertama adalah Hipertropi Fisiologis. Gambar di bawah ini adalah contohnya :
Hipertropi fisiologis adalah jenis hipertropi yang sehat. Peningkatan ukuran sel atau jaringan tubuh terjadi karena latihan atau olahraga.
Jenis hipertropi yang lain adalah Hipertropi Patologi dan Hipertropi Compensatory.
Mungkin kita sering menemukan orang yang mengidap penyakit jantung kerap kali mengalami sakit dada/sesak. Hal tersebut terjadi karena ada pembesaran ukuran bilik kiri jantung (Inilah salah satu contoh hipertropi patologi). Umumnya kan orang yang sakit jantung itu diawali dengan mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi), ketika tekanan darah tinggi maka jantung (bilik kiri) harus memompa darah lebih keras. Kerasnya aktivitas bilik kiri jantung ini menyebabkan ukurannya membesar. Pada akhirnya mendesak paru-paru (posisi jantung dan paru-paru deketan kan ya... :) ). Yang terjadi setelah itu sudah dapat diduga, yaitu sesak nafas atau sakit dada.
Kemudian kita juga mungkin pernah menjumpai orang yang karena hal tertentu ginjalnya harus 'diangkat' satu buah. Sehingga orang tersebut bertahan hidup dengan satu ginjal. Pada kondisi demikian ginjal yang tinggal satu ini akan bekerja keras karena harus menggantikan peran ginjal 'pasangannya' yang sudah tidak ada. Sangat mungkin sekali ginjal yang tersisa itu akan membesar. Kondisi yang terjadi dimana suatu jaringan membesar karena aktivitasnya menggantikan jaringan lain yang mati/tidak ada disebut Hipertropi Compensatory.
Ini masih permulaan teman, banyak hal bermanfaat lain yang dapat diperoleh dengan mengetahui respon-respon adaptasi ini. Termasuk respon adaptasi apa ya yang diberikan tubuh jika mengalir asap rokok pada slauran nafas? Kita akan pelajari bersama di-postingan berikutnya... :)
Kamar Sunyi, 21 Maret 2012
00.02
Langganan:
Postingan (Atom)